Jum'at, 26 April 2024 | Jam Digital
Home Ekonomi Politik Nasional Regional Hukum Lifestyle Internasional Sport Hiburan Travel Indeks
Follow Us ON :
 
Mahfud MD Mengaku 'Dijegal' ke Piplres, PKB: Dia Masih Emosi
Rabu, 15-08-2018 - 14:46:52 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, SINARNEWS.CO.ID - Mahfud Md buka-bukaan soal cerita di balik kegagalan dirinya menjadi cawapres untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi). PKB menilai pernyataan Mahfud bagian dari emosi semata.

"Saya kira Pak Mahfud baru cerita sebagian dari yang dia ketahui, sebahagian dari yang dia tidak ketahui terutama yang tidak dia ketahui kan dia tidak ceritakan," ujar Ketua DPP PKB Lukman Edy, di Posko Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).

"Kita hormati apa yang terjadi, ya mungkin Pak Mahfud masih emosi, walaupun dikatakan legowo kan tapi masih nendang sana nendang kemari. Ya jadi, emosi itu masih ada," lanjutnya.

Lukman pun meminta para pihak untuk memaklumi sikap Mahfud tersebut. Ia meyakini dengan berjalannya waktu emosi Mahfud akan meredam.

"Kita tunggulah minggu-minggu ke depan kedepan saya kira suasana akan berbeda, ketika semua sudah berjalan dengan baik pasti nanti akan adem," kata Lukman.

Terkait pernyataan Mahfud yang menyinggung pertemuannya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Lukman membenarkan. Namun, ia menekankan tak semua yang diungkapkan Mahfud itu sesuai fakta.

"Saya kira tidak benar sebagian, sebagian memang fakta-fakta itu ada. Kronologis yang disampaikan itu benar. Tapi hal hal tertutup yang tidak diketahui oleh pak mahfud itu kan tidak bisa beliau ceritakan dan ada sebagian yang beliau tidak ceritakan yang beliau ketahui," tuturnya.

Sementara terkait Mahfud yang mengungkap adanya manuver Ma'ruf Amin untuk menjegalnya sebagai cawapres dengan mengancam akan NU akan meninggalkan Jokowi, Lukman menepis. Menurutnya, tak mungkin PBNU berpolitik.

"Nggak mungkin lah PBNU sampai politik. NU itu kan politik high politics, jadi sampai tunjuk nama itu nggak mungkin, PBNU kan sadar juga positioningnya bukan parpol, tapi kalau kemudian PBNU mengawal proses politik itu supaya tidak lari dari moralitas ke-NU-an. Saya kira peran yang dilakukan PB NU," ungkap Lukman.

Meski demikian, dengan segala polemik yang saat ini ada, Lukman tetap yakin Mahfud akan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, apakah nantinya Mahfud akan terlibat dalam tim pemenangan, Lukman enggak menerka-nerka.

"Kalau statement Pak Mahfud tadi malam, beliau tetap membantu pak Jokowi sebagai presiden. Apakah beliau terlibat dalam suksesi pak Jokowi 5 tahun ke depan? Ya kita nggak tahu, tergantung kesibukan masing-masing," kata Lukman.

"Tergantung dari kesediaan waktu beliau, kalau beliau sibuk mengajar sibuk di BPIP. Orang menteri-menteri aja tidak ada yang masuk dalam tim sukses. Menteri-menteri sibuk bekerja. Menteri-menteri kan nggak boleh masuk timses," lanjutnya.

Adapun anggota Dewan Syuro PKB Maman Immanulhaq berpendapat politik pencapresan kemarin tak mudah ditebak. Banyak pihak yang menjagokan calonnya untuk menjadi cawapres Jokowi, namun tidak terjadi.

"Pertarungan politik memang sulit dibaca," kata anggota Maman Immanulhaq kepada wartawan, Rabu (15/8/2018).

Maman mencontohkan para ketum partai yang juga gagal terpilih sebagai cawapres Jokowi. Namun, pada akhirnya parpol koalisi bisa menerima keputusan Jokowi.

"Banyak tokoh termasuk para ketua umum partai koalisi mempersiapkan diri agar digandeng Jokowi. Tapi nyatanya tak satupun ketua partai yang dipilih. Tapi semua memahami keputusan Presiden. Tidak ada yang kecewa, sedih, atau baper," ujarnya.

Meski begitu, Maman mengatakan PKB menghargai cerita blak-blakan Mahfud soal cerita di balik kegagalan menjadi cawapres Jokowi. Ia menyebut kisah itu bisa jadi sarana edukasi politik.

"Kami menghargai keterbukaan Pak Mahfud. Kami juga yakin dengan integritasnya. Itu perlu diungkap sebagai edukasi bahwa politik itu bukan sekadar figur, tapi ada realitas politik yang tidak sederhana karena menyangkut kepentingan yang lebih besar," sebut Maman.

Dia menegaskan Jokowi sendiri yang memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Parpol koalisi sedari awal sepakat menyerahkan keputusan cawapres ke tangan Jokowi.

"Partai koalisi hanya memberi masukan yakni kriteria sosok yang bisa menaikkan elektoral Jokowi dan juga menuntaskan program Nawacita di periode kedua kepemimpinan Jokowi," jelas Maman.

Sebelumnya, Mahfud MD buka-bukaan soal detik-detik dirinya ditunjuk jadi cawapres pendamping Jokowi yang akhirnya batal. Cerita Mahfud Md begitu detail, menjadi sebuah kisah yang sangat dramatis.

Mahfud mengawali cerita dari pertama kali ia ditemui orang-orang Istana. Tak main-main, yang menemui Mahfud adalah orang terdekat Presiden Jokowi.

"Pada tanggal 1 Agustus pukul 23.00 malam, saya diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pak Pratikno, saya ditemui bersama Pak Teten Masduki lalu saya diberi tahu, 'Pak Mahfud, sekarang pilihan sudah mengerucut ke Bapak, Bapak harap bersiap-siap, nanti pada saatnya akan diumumkan,' oke," kata Mahfud mengungkap detik-detik dirinya diminta jadi cawapres Jokowi, dalam program Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (14/8) malam.

Selain soal komunikasi dirinya dengan pihak Istana, Mahfud pernah ditemui Ketum PBNU Said Aqil Siroj untuk membahas pernyataan soal dirinya yang diberi label bukan kader NU.

"Saya bilang apa juga haknya NU itu mengancam-ngancam kalau bukan kader NU, NU akan tidur. NU akan meninggalkan pemerintah. Apa betul ada begitu," kata Mahfud mengulangi pembicaraannya dengan Said Aqil.

Mahfud Md bicara soal pernyataan Ketua PBNU Robikin Emhas pada Rabu (8/8) yang menyatakan NU akan meninggalkan Jokowi bila cawapres yang dipilih bukan kader NU. Pernyataan ini disebut Mahfud memunculkan 'kegaduhan'.

"Lalu dibantah (Said Aqil), (yang bicara), nggak ada pernyataan itu. Padahal pernyataan itu ada Robikin yang menyatakan dan yang menyuruh itu Kiai Maruf amin. Bagaimana saya tahu kiai Maruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya. He-he-he... ini saya ceritain, menarik ini ceritanya, loh saya memang jujur sih," lanjut Mahfud.(detik)



 
Berita Lainnya :
  • Mahfud MD Mengaku 'Dijegal' ke Piplres, PKB: Dia Masih Emosi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Artis Ibukota Bakal Meriahkan Malam Puncak Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru
    02 Pemko Pekanbaru Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-28
    03 Ketua DWP Pekanbaru Ajak Pengurus dan Anggota Jaga Kekompakan
    04 Jabatan Pj Walikota Berakhir 22 Mei, Sekda Pekanbaru Minta Kinerja ASN Tak Boleh Terpengaruh
    05 Kondisi JPO di Sudirman Pekanbaru Memprihatinkan, Bahayakan Pejalan Kaki
    06 Disdik Pekanbaru Imbau Kegiatan Perpisahan Sekolah Digelar Sederhana
    07 Drainase Jalan Arifin Ahmad Dikeruk, Muflihun : Banyak Sampah Penyebab Banjir
    08 Pj Wali Kota Pekanbaru dan Sekda Ingin Insentif ASN Pulih
    09 Debit Air Turun, Hari Ini PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk
    10 Pemko Pekanbaru Gesa Penyerahan Aset Jalan ke Provinsi
    11 Pj Wali Kota Pekanbaru Ajak Warga Manfaatkan Program Doctor On Call dan JKPB
    12 Pj Wali Kota Pekanbaru Perjuangkan Tukin ASN Sejak 2 Tahun Terakhir
    13 Disperindag Pekanbaru Awasi Pangkalan Gas Elpiji 'Nakal'
    14 Tahapan PPDB SMPN di Kota Pekanbaru Berlangsung Juli 2024
    15 Pj Walikota Pekanbaru Terus Ingatkan PUPR Percepat Perbaiki Jalan Rusak
    16 Harga Kebutuhan Pokok Normal, DKP Pekanbaru Hentikan Gerakan Pangan Murah
    17 Pj Sekda Harap MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau Berjalan Sukses dan Lancar
    18 Jamaah Haji Riau Mulai Diberangkatkan, Ini Jadwal Lengkapnya
    19 Pilwako Pekanbaru, Masyarakat Kota Pekanbaru Jangan Terlibat Politik Uang
    20 Pj Wali Kota Pekanbaru Lepas 71 Kafilah MTQ, Harus Juara Umum Tahun Ini
    21 Diguyur Hujan Deras 1 Jam, Jalan Soebrantas Banjir dan Macet Panjang
    22 Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © sinarnews.co.id