Pria di Pekanbaru Meninggal di Tengah Hutan saat Udara Berselimut Asap Karhutla
Senin, 26-08-2019 - 08:00:50 WIB
PEKANBARU - Seorang warga Kota Pekanbaru bernama Helmy Oemar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di daerah Rimbo Panjang, yang diduga kondisi kesehatannya memburuk akibat polusi asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
“Memang di sekitar Rimbo Panjang itu ada kebakaran (lahan) tapi kemungkinan sebagian kecil karena pengaruh riwayat vertigo juga, dan mungkin karena kondisi asap bisa jadi pemicu (meninggal),” kata Shadik Helmy, anak kandung almarhum Helmy Oemar di Pekanbaru, Minggu kemarin.
Helmy Oemar, 59 tahun, sempat satu hari hilang dan tidak ada kabar sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di daerah Rimbo Panjang, pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Rimbo Panjang adalah daerah perbatasan Kabupaten Kampar dengan Kota Pekanbaru, yang selalu jadi langganan kebakaran lahan gambut yang menimbulkan asap pekat.
Berdasarkan data Satgas Karhutla Riau, proses pemadaman kebakaran lahan kini sudah memasuki hari ke-15 di daerah itu, tepatnya di Jl. Harapan Raya Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Shadik menjelaskan, almarhum pada Sabtu (24/8/2019) pergi sendirian melihat kondisi kebunnya di Rimbo Panjang. Hingga Sabtu sore tidak ada kabar dari ayahnya, sehingga warga dan pihak keluarga melakukan pencarian sampai jam dua dini hari. Telepon seluler almarhum bisa dihubungi, tapi tidak juga diangkatnya.
Shadik saat kejadian berada di Jakarta dan langsung mengambil penerbangan pesawat ke Pekanbaru. Ia pada Minggu pagi ikut melakukan pencarian dan menemukan ayahnya di tengah hutan di Rimbo Panjang dengan kondisi tidak bernyawa.
Ia mengatakan selama ini kondisi ayahnya relatif sehat, tidak ada riwayat jantung. Kondisi udara pada saat kejadian memang berselimut asap atau jerebu karena di Rimbo Panjang sedang terjadi kebakaran lahan gambut.
“Saat ditemukan kondisi almarhum sedang bersender di batang pohon seperti beristirahat, sedang meringkuk,” katanya, dikutip dari situs Antara.
Ia mengatakan pihak kepolisian dan rumah sakit menyarankan jenazah ayahnya untuk divisum, namun pihak keluarga memutuskan untuk langsung menguburkannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kertama, Kota Pekanbaru, pada Minggu sore.(hrc)
Komentar Anda :