Picu Pembekuan Darah, Belanda Setop Vaksin AstraZeneca
Senin, 15-03-2021 - 07:50:42 WIB
Jakarta -- Belanda memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi AstraZeneca. Keputusan tersebut diambil setelah muncul laporan efek samping yang bisa memicu pembekuan darah.
Pemerintah Belanda dalam pernyataannya mengatakan penghentian sementara penggunaan vaksin AstraZeneca akan dilakukan setidaknya hingga 29 Maret 2021 sebagai bentuk pencegahan terhadap efek samping yang tak terduga.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jong mengatakan sejauh ini tidak ada laporan kasus pembekuan darah terkait pemberian vaksin Astrazeneca.
"Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin itu. Kita harus memastikan semuanya benar, jadi bijaksana untuk berhenti sejenak sekarang," kata de Jonge pada Minggu (14/3) seperti mengutip Reuters.
Sebelumnya pemerintah Belanda menagtakan akan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca, karena laporan dari badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengatakan tidak ada indikasi yang memicu terjadinya pembekuan darah.
Namun De Jong mengatakan keputusannya berdasarkan laporan terbaru, yang saat ini tengah diselidiki oleh EMA.
Pemerintah Negeri Kincir Angin diketahui telah memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Penghentian sementara ini berimbas pada tertundanya jadwal vaksinasi di Belanda. Otoritas kesehatan Bealnda telah menjadwalkan untuk memberikan 290 ribu suntikan vaksin AstraZeneca dalam dua pekan mendatang.
Sehari sebelumnya pada Sabtu (13/3), Irlandia juga memutuskan untuk menghentikan sementara inokulasi vaksin AstraZeneca menyusul adanya laporan pembekuan darah di Denmark dan Norwegia.
Laporan tersebut membuat lembaga kesehatan di Denmark, Norwegia, Islandia, Austria, hingga Thailand menghentikan sementara pemberian vaksin AstraZeneca.
Denmark menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca selama 14 hari, setelah dilaporkan ada seorang perempuan berusia 60 tahun meninggal akibat penggumpalan darah dan tiga nakes yang mendapat perawatan karena mengalami pembekuan darah setelah disuntik.
Mereka menyatakan dalam laporan hasil evaluasi penyuntikan vaksin itu ada kemungkinan terjadi efek samping sangat serius dalam penggunaan vaksin AstraZeneca.
EMA menyatakan sampai saat ini belum menemukan kaitan antara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca dengan kasus penggumpalan darah di Austria. Menurut mereka kasus itu hanya dilaporkan terjadi pada 22 orang dari tiga juta penduduk yang disuntik sejak 9 Maret lalu.
AstraZeneca selaku produsen merilis data vaksin yang mengungkap tidak ada efek samping serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angkat suara dengan menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca.
AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan," kata juru bicara WHO Margaret Harris, Jumat (12/3) seperti dikutip dari AFP.(cnn)
Komentar Anda :