Akui Serang Bus di Yaman, Arab Saudi Bantah Targetkan Anak-anak
Jumat, 10-08-2018 - 11:02:39 WIB
|
ilustrasi
|
RIYADH, SINARNEWS.CO.ID - Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengakui pihaknya melancarkan serangan mematikan di wilayah Saada, Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. Namun koalisi Saudi menyangkal laporan yang menyebut serangannya itu menewaskan puluhan anak-anak.
Dalam pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), seperti dilansir AFP, Jumat (10/8/2018), koalisi Saudi mengklaim serangan itu sebagai 'aksi militer yang sah' yang menargetkan elemen-elemen yang bertanggung jawab atas serangan rudal ke Jizan, Arab Saudi, pada Rabu (8/8) waktu setempat.
Ditegaskan juru bicara koalisi Saudi, Turki al-Maliki, kepada AFP bahwa klaim organisasi kemanusiaan soal anak-anak ada di dalam bus yang terkena serangan sungguh 'menyesatkan'. Al-Maliki menyatakan bahwa bus yang diserang itu membawa para pemberontak Houthi.
Koalisi Saudi menyatakan pihaknya tidak secara sengaja menargetkan warga sipil dan telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dugaan jatuhnya banyak korban jiwa akibat serangan udaranya. Namun selama ini, komisi khusus ini lebih sering membersihkan koalisi dari segala tuduhan terkait konflik Yaman.
"Serangan pada Kamis (9/8) di Provinsi Saada merupakan operasi militer sah untuk menargetkan elemen-elemen yang merencanakan dan telah melancarkan serangan terhadap warga sipil semalam (8/8) di kota Jizan," sebut Al-Maliki dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters dan Arab News.
"(Operasi) Itu dilakukan sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan aturan-aturan setempat, dan koalisi akan menjalankan seluruh prosedur terhadap setiap tindak kriminal dan aksi teror oleh milisi teroris Houthi yang berafiliasi dengan Iran," imbuhnya.
Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) dalam laporannya menyebut serangan udara di Saada itu mengenai sebuah bus yang para penumpangnya merupakan anak-anak. Bus itu sedang berhenti di pasar Dahyan, Saada, saat terkena serangan udara pada Kamis (9/8) kemarin.
"Sebuah rumah sakit yang didukung tim kami di Yaman menerima 29 jenazah anak-anak dengan usia di bawah 15 tahun dan 48 korban luka, termasuk 30 anak," sebut ICRC dalam pernyataan via Twitter.
Juru bicara ICRC di ibu kota Sanaa menuturkan kepada AFP bahwa jumlah korban tewas itu belum final, karena kebanyakan korban jiwa dari serangan udara itu dilarikan ke beberapa rumah sakit berbeda. "Di bawah hukum kemanusiaan internasional, warga sipil harus dilindungi selama konflik berlangsung," imbuh ICRC.(detik)
Komentar Anda :