Bagansiapiapi - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau saat ini tengah mengembangkan objek wisata berbasis religi. Seperti halnya akan dilakukan pembanguna Masjid Muhammad Cheng Ho di Kota Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko, tepatnya di belakang Pujasera segera dilaksanakan.
"Jadi, pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho ini segera dilaksanakan dengan luas lahannya lebih kurang dua hektar," kata Suyatno usai meninjau rencana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho di Bagansiapiapi.
Bupati saat meninjau rencana pembangunan Masjid kala itu didampingi Sekda Rohil Surya Arfan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rohil Wazirwan Yunus, dan sejumlah pejabat setempat.
Suyatno mengatakan mengenai anggaran untuk pembangunan Masjid tersebut tidak ada masalah.
"Kalau dihitung-hitung, anggaran pembangunannya sekitar Rp8 miliar, dan ini sumbangsih dari tokoh-tokoh masyarakat yang berada diluar Rokan Hilir. Dalam waktu secepatnya, peletakan batu pertama itu kita lakukan mungkin setelah lebaran," ujarnya.
Ia pun meminta agar lahan di lokasi pembangunan Masjid tersebut segera dibersihkan, supaya terlihat bersih dan ada keseriusan bahwa pemerintah daerah betul-betul ingin membangun Masjid Muhammad Cheng Ho, dan ini untuk yang kesekian kalinya di Indonesia.
"Masjid Muhammad Cheng Ho ada seperti di Palembang, Jakarta dan daerah lainnya. Di Riau ya Insya Allah mungkin di Rokan Hilir. Ini salah satu bentuk keseriusan kita dalam meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, kita harus serius membangun Masjid ini," ucapnya.
Dalam pembangunan nanti, Masjid Cheng Ho juga dilengkapi menara 25 tingkat dengan ketinggian mencapai 50 meter ke atas. "Ini kalau kita naik ke atas itu akan kelihatan Kota Bagansiapiapi dan sekitarnya," kata Bupati.
Bukan hanya itu, di Masjid dengan arsitektur yang kental akan nuansa Tionghoa itu juga nantinya ada taman tempat orang wisata, Taman Pendidikan Al-Qur'an dan perpustakaan.
"Jadi ini lengkap, di samping orang ingin beribadah juga berwisata. Akan kita tata betul-betul supaya ini jadi sebuah tempat yang indah, dijadikan objek pariwisata religius. Juga jalan-jalan yang menuju ke arah rencana pembangunan Masjid ini akan kita lebarkan nanti," katanya.
Bupati mengharapkan semua masyarakat Rokan Hilir khususnya Bagansiapiapi dan sekitarnya, untuk mendukung program rencana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Hoini.
Dukungan DMI, BKPRMI dan Masyarakat Bagansiapiapi Sangat di Perlukan
Pemkab Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, Suyatno mengharapkan dukungan Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Rohil, terkait rencana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho di Bagansiapiapi.
Bupati Rohil, Suyatno usai menghadiri pertemuan dengan Remaja Masjid Se-Kabupaten Rohil di Gedung Pertemuan H. Misran Rais, mengaku sudah memaparkan tentang rencana program pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho kepada DMI bersama BKPRMI Rohil.
"Jadi spontan nampaknya kita mendapatkan dukungan. Ini maklumlah, kita membangun Masjid yang agak aneh bagi orang awam seperti bentuknya kelenteng. Tapi sebenarnya kan tidak kelenteng, itu kan hanya sebuah ciri khas saja, Cheng Ho," kata Suyatno.
Bupati berharap hal itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Yang penting, kata dia, niat membangun Masjid Muhammad Cheng Ho itu bagaimana, tentu untuk kemaslahatan umat.
"Tidak hanya umat kita yang sekitar 100 orang lebih yang mualaf itu, tapi secara umum boleh itu digunakan," ujarnya.
Sebelumnya pada Sabtu (30/3) Bupati didampingi Sekda Rohil Surya Arfan, Ketua DMI Rohil Wazirwan Yunus, dan Ketua BKPRMI Rohil Ahmad Sugeng Riadi meninjau rencana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho di Bagansiapiapi, tepatnya di belakang Pujasera.
"Jadi, pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho ini segera dilaksanakan dengan luas lahannya lebih kurang dua hektare,"kata Suyatno kala itu.
Suyatno mengatakan mengenai anggaran untuk pembangunan Masjid tersebut tidak ada masalah. "Kalau dihitung-hitung, anggaran pembangunannya sekitar Rp8 miliar, dan ini sumbangsih dari tokoh-tokoh masyarakat kita yang berada di luar Rokan Hilir. Dalam waktu secepatnya, peletakan batu pertama itu kita lakukan mungkin setelah Lebaran," ujarnya.
Ia pun meminta agar lahan di lokasi pembangunan Masjid tersebut segera dibersihkan, supaya terlihat rapi dan ada keseriusan bahwa pemerintah daerah betul-betul ingin membangun Masjid Muhammad Cheng Ho, dan ini untuk yang kesekian kalinya di Indonesia.
"Masjid Muhammad Cheng Ho ada seperti di Palembang, Jakarta dan daerah lainnya. Di Riau ya Insya Allah mungkin di Rokan Hilir. Ini salah satu bentuk keseriusan kita dalam meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, kita harus serius membangun Masjid ini," ucapnya.
Dalam pembangunan nanti, Masjid Cheng Ho juga dilengkapi menara 25 tingkat dengan ketinggian mencapai 50 meter. "Ini kalau kita naik ke atas itu akan kelihatan Kota Bagansiapiapi dan sekitarnya," kata Bupati.
Bukan hanya itu, di Masjid dengan arsitektur yang kental akan nuansa Tionghoa itu juga nantinya ada taman tempat orang wisata, Taman Pendidikan Al-Qur'an dan perpustakaan.
"Jadi ini lengkap, di samping orang ingin beribadah juga berwisata. Akan kita tata betul-betul supaya ini jadi sebuah tempat yang indah, dijadikan objek pariwisata religius. Juga jalan-jalan yang menuju ke arah rencana pembangunan Masjid ini akan kita lebarkan nanti," katanya.
Bupati mengharapkan semua masyarakat Rokan Hilir khususnya Bagansiapiapi dan sekitarnya, untuk mendukung program rencana pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho ini.
Ritual Cheng Beng Bisa jadi wisata religi Masyarakat Thionghoa RohilCheng Beng atau sembahyang kuburan dan dikenal juga dengan sembahyang arwah bagi warga keturunan Tionghoa di Rohil sejak Tahun 2018 lalu masuk kalender pariwisata Rohil bahkan kelender wisata Nasional.
Ritual Cheng Beng selama 20 hari kedepan didukung Pemkab Rohil dengan memanfaatkan momen ini sebagai ajang promosi souvenir, produk dan makanan khas.
Sekdakab Rohil Drs H Surya Arffan MSi menyebutkan selama Cim Beng kunjungan ke Bagansiapiapi dan Rohil khususnya meningkat. Uang yang beredar cukup banyak, misalnya mulai dari tenaga membersihkan kuburan, beca mesin, beca dayung, pedagang buah-buahan, rumah makan, hotel, wisma, dan pedagang kecil mendapat reski dari usaha maupun jual belinya.
Yang pulang kampung pasti akan belanja, akan memakai jasa orang tempatan. Artinya uang beredar cukup banyak, buruh kitapun kebagian reski, ‘’ ucap Surya Arffan.
Apalagi menurut Sekdakab Rohil ini Pemkab melalui OPD terkait seperti Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dishub turut dilibatkan di lapangan termasuk penjagaan keamanan dari TNI-Polri dan masyarakat tempatan.
'’Perayaan ritual Cim Beng itu kesempatan anak cucu yang bersemayam di kuburan tersebut pulang kampung. Mereka sudah pasti belanja keperluan sembahyang, naik kendaraan dan sebagainya. Jadi banyak uang yang beredar di tempat kita, termasuk juga parkir di TPU-TPU Tionghoa yang ada di Rohil ini,'’ terang Surya Arfan.
Komentar Anda :