PEKANBARU - Tim Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru inspeksi mendadak (sidak) di dua pasar pada Jumat ini. Langkah tersebut diambil guna memantau perkembangan harga cabai merah, yang baru-baru ini mencapai puncaknya dengan kisaran Rp 150 ribu per kilogram.

Inspeksi ini dilakukan setelah adanya intervensi terhadap lonjakan harga cabai merah yang terjadi di awal Ramadan 1445 H. Saat ini, harga cabai merah asal Bukittinggi sudah cenderung turun, berkisar antara Rp 95.000 hingga Rp 100.000 per kilogram, setelah sebelumnya meroket hingga mencapai Rp 150.000 per kilogram.

Asisten II Sekertariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengakui adanya lonjakan harga yang terjadi pada awal pekan ini.

"Kita melakukan langkah tegas sesuai arahan Pak Walikota, bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mengendalikan inflasi harga komoditi bahan pokok," sebutnya.

Intervensi terhadap harga cabai merah dilakukan pada Kamis sore sebelumnya, dengan memberikan subsidi transportasi sehingga harga cabai merah sudah dapat ditekan di bawah seratus ribu rupiah pada hari ini.

"Memberikan subsidi transportasi, Alhamdulilah harga cabai merah sudah di bawah seratus hari ini," paparnya.

Sementara itu, harga cabai merah asal Medan mencapai Rp 75.000 per kilogram, setelah sempat menyentuh angka Rp 100.000 per kilogram.

"Kami akan terus memantau perkembangan harga dan melakukan intervensi jika diperlukan," tambahnya, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin dikutip dari tribunpekanbaru.

Ingot menegaskan bahwa pemerintah kota dan tim satgas tidak bertujuan untuk mengganggu dinamika harga bahan pangan di pasaran. Namun, ketika harga melonjak dan memberatkan masyarakat, upaya intervensi perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga cabai merah. (*)