PEKANBARU - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau, Dr Adolf Bastian, dengan tegas menyatakan netralitas organisasi tersebut dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, PGRI bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi profesi.

"Pada dasarnya, kami di PGRI adalah organisasi profesi, sehingga tidak terlibat langsungdalam politik praktis. PGRI tetap netral, terutama bagi anggota ASN (Aparatur Sipil Negara) yang sudah memiliki aturan yang jelas terkait hal ini," ujar Dr Adolf usai pelantikan pengurus di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, pada Minggu (10/12/2023).

Netralitas PGRI dalam Pemilu 2024 berarti bahwa PGRI Riau, termasuk PGRI di 12 kabupaten/kota, tidak akan mendukung atau memihak kepada pasangan calon presiden, caleg, atau pasangan calon kepala daerah manapun.

"Kami bersikap independen, namun tentu anggota PGRI memiliki hak pribadi untuk memilih sesuai keinginan masing-masing," tambahnya Direktur Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (Unilak) ini.

Selain menegaskan netralitas dalam ranah politik, Ketua PGRI Riau saat ini fokus pada upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan mencerdaskan dan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang kompeten.

"Saat ini, PGRI memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan generasi muda Riau agar siap bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat global. Kami juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk meningkatkan kualitas SDM pendidik. Terlebih lagi di era transformasi teknologi digital di dunia pendidikan, kita tidak boleh ketinggalan," tutupnya.(hrc)