PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu (2021, red) angka stunting mencapai 23,3 persen, namun saat ini sudah turun menjadi 17 persen. Angka stunting tersebut turun drastis sebesar 5,3 persen.

Orang nomor satu di Bumi Melayu Lancang Kuning itu mengatakan beberapa waktu lalu telah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau bahwa kemungkinan tahun 2023 ini angka stunting di Riau akan turun lagi.

"Saya sudah mendapat laporan, kemungkinan angka stunting kita turun tahun ini," kata Syamsuar saat diwawancarai di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (6/10/2023).

Lanjutnya, meskipun sudah ada laporan angka stunting turun tahun ini, namun berapa angkanya belum diketahui, karena nantinya akan di ekspos oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

"Angkanya belum kita ketahui, kita tunggu saja hasilnya. Tapi yang jelas ada penurunan dari tahun lalu," tambahnya.

Ia menjelaskan, untuk mengatasi stunting di Riau, banyak program yang dilakukan mulai dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN), pihak swasta bahkan juga ada dari masyarakat.

"Berbagai upaya kita lakukan agar anak-anak di Riau sehat-sehat dan angka stunting di Riau semakin menurun," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Riau. Provinsi ini berhasil menurunkan angka stunting sebesar 5,3% pada 2022 lalu.

Ia menilai bahwa angka stunting Provinsi Riau sudah relatif kecil, Provinsi Riau mengalami penurunan cukup drastis dari 22,3% pada tahun 2021 menjadi 17,0% di tahun 2022.

"Terima kasih kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Ini prestasi yang luar biasa karena Provinsi Riau berada di bawah rata-rata nasional (21,6 persen)," ujarnya.

Waktu itu Menko PMK menyampaikan bahwa meskipun penurunan angka stunting sudah cukup baik, Muhadjir berpesan agar segenap jajaran Pemprov Riau dapat mengoptimalkan realisasi anggaran dana desa dari pusat.

“Dana Desa yang cukup besar untuk Provinsi Riau mohon digunakan betul untuk menangani tiga hal, yaitu ketahanan pangan, penurunan stunting, dan kemiskinan ekstrem," pungkasnya, seperti yang dilansir dari mcr. (*)