Jum'at, 26 April 2024 | Jam Digital
Home Ekonomi Politik Nasional Regional Hukum Lifestyle Internasional Sport Hiburan Travel Indeks
Follow Us ON :
 
Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Disebut Bukti Gagalnya Kerja BRG
Senin, 02-09-2019 - 06:46:06 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA - Sejumlah Organisasi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam Koalisi Eye on the Forest (EoF) menilai Badan Restorasi Gambut (BRG) gagal melakukan restorasi gambut sehingga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih kerap terjadi.

”Kita melihat secara luas restorasi ini capaian restorasi yang dikoordinasi oleh BRG masih sangat rendah di lapangan yang sudah direstorasi baru 8 persen dari target, padahal sudah tahun ke-4,” ujar Deputi Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Okto Yugo, dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).

Jika merujuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 tahun 2016 tentang BRG, di tahun pertama BRG seharusnya mampu merestorasi lahan gambut seluas 30% dan mencapai 70%-90% di tahun keempat.

Akibat restorasi optimal, Okto menyebut karhutla belakangan terjadi di Riau yang mengakibatkan sekitar 22.000 orang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ”35 ribu hektar kembali terbakar, dampak dari restorasi gambut yang tidak dilakukan dengan serius dan banyak melanggar aturan, dan tidak sesuai dengan semangat di tahun 2015," tegas Okto.

Sejauh ini, penanganan karhutla oleh pemerintah masih mengandalkan konteks pemadaman di lapangan. Yakni, dalam upaya pemadaman membutuhkan air yang banyak di lahan gambut, sementara air tidak tersedia. ”Jadi kemarin asap hilang bukan karena penanganan kebakaran, tapi karena adanya hujan,” tandas Okto.

Dikutip situs potretnews, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengkritisi kinerja BRG yang hanya fokus semata pada lahan non konsesi, sementara lahan konsesi yang dikelola korporasi terabaikan.

”Bicara gambut tidak hanya konsesi dan non konsesi tapi landscape secara keseluruhan, itupun di daerah nonkonsesi ditahan airnya, akhrinya gambut di lahan konsesi kembali ditanami akasia," ujar Riko.

Kembali ditanaminya lahan gambut yang seharusnya direstorasi, menurut Riko akibat Peraturan Menteri LHK No.10 tahun 2019 tentang Penentuan, Penetapan dan Pengelolaan Puncak Kubah Gambut Berbasis Kesatuan Hidrologis Gambut, yang merupakan kemunduran dalam komitmen untuk melaksanakan pemulihan Iahan gambut paska kebakaran 2015.

Permen 10 tahun 2019 jelas-jelas sebuah kemunduran. Kehadiran peraturan menteri ini sungguh mengagetkan. Kebijakan ini memberikan peluang korporasi untuk kembali beroperasi seperti biasa layaknya sebelum tahun 2015, ujar Riko.

Anggota EoF yang terdiri dari Jikalahari, WALHI dan WWF Indonesia meminta Presiden untuk mencabut Permen 10 tahun 2019 serta mengevaluasi kinerja BRG yang akan habis masa tugasnya tahun depan.

"Dalam konteks Riau target restorasi pemulihan tidak sampai 10% dalam empat tahun, wajar kebakaran 2019, itu membuktikan gambut belum pulih dan masih kering," pungkas Riko. (hrc)



 
Berita Lainnya :
  • Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut Disebut Bukti Gagalnya Kerja BRG
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua SMPN Baru di Pekanbaru Sudah Bisa Gelar PPDB 2024
    02 Artis Ibukota Bakal Meriahkan Malam Puncak Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru
    03 Pemko Pekanbaru Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke-28
    04 Ketua DWP Pekanbaru Ajak Pengurus dan Anggota Jaga Kekompakan
    05 Jabatan Pj Walikota Berakhir 22 Mei, Sekda Pekanbaru Minta Kinerja ASN Tak Boleh Terpengaruh
    06 Kondisi JPO di Sudirman Pekanbaru Memprihatinkan, Bahayakan Pejalan Kaki
    07 Disdik Pekanbaru Imbau Kegiatan Perpisahan Sekolah Digelar Sederhana
    08 Drainase Jalan Arifin Ahmad Dikeruk, Muflihun : Banyak Sampah Penyebab Banjir
    09 Pj Wali Kota Pekanbaru dan Sekda Ingin Insentif ASN Pulih
    10 Debit Air Turun, Hari Ini PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk
    11 Pemko Pekanbaru Gesa Penyerahan Aset Jalan ke Provinsi
    12 Pj Wali Kota Pekanbaru Ajak Warga Manfaatkan Program Doctor On Call dan JKPB
    13 Pj Wali Kota Pekanbaru Perjuangkan Tukin ASN Sejak 2 Tahun Terakhir
    14 Disperindag Pekanbaru Awasi Pangkalan Gas Elpiji 'Nakal'
    15 Tahapan PPDB SMPN di Kota Pekanbaru Berlangsung Juli 2024
    16 Pj Walikota Pekanbaru Terus Ingatkan PUPR Percepat Perbaiki Jalan Rusak
    17 Harga Kebutuhan Pokok Normal, DKP Pekanbaru Hentikan Gerakan Pangan Murah
    18 Pj Sekda Harap MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau Berjalan Sukses dan Lancar
    19 Jamaah Haji Riau Mulai Diberangkatkan, Ini Jadwal Lengkapnya
    20 Pilwako Pekanbaru, Masyarakat Kota Pekanbaru Jangan Terlibat Politik Uang
    21 Pj Wali Kota Pekanbaru Lepas 71 Kafilah MTQ, Harus Juara Umum Tahun Ini
    22 Diguyur Hujan Deras 1 Jam, Jalan Soebrantas Banjir dan Macet Panjang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © sinarnews.co.id