Prabowo-Sandi Bertemu SBY Matangkan Taktik Pilpres Malam Ini
Rabu, 12-09-2018 - 21:44:44 WIB
JAKARTA, SINARNEWS.CO.ID - Pasangan bakal calon presiden dan wakil
presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal bertemu dengan Ketua Umum
Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, kawasan
Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9) malam. Kabarnya pertemuan
mereka bakal membahas soal taktik dalam pemilihan presiden.
"Hari
ini Pak Prabowo dan Bang Sandi berencana bertemu Pak SBY," kata Juru
Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Wakil
Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut pertemuan yang
berlangsung di kediaman SBY itu akan dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB.
"Pertemuan di Kuningan, sekitar pukul tujuh malam," ujarnya.
Sementara
itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan
bahwa pertemuan SBY dengan Prabowo malam nanti untuk mematangkan
strategi dan taktik menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) dan
pemilihan legislatif (Pileg) yang digelar bersamaan tahun depan.
"Sudah
diagendakan pertemuan secara periodik. Bukan membahas gorengan dua
kaki, karena memang tidak yg dua kaki. Semua persiapan dimatangkan agar
sukses pileg, sukses pilpres," tulis Andi lewat akun twitter
@AndiArief_.
Andi melanjutkan bahwa Gerindra, PAN, PKS, dan
Demokrat akan berjalan beriringan menghadapi Pemilu 2019 usai Komisi
Pemilihan Umum (KPU) menetapkan masa kampanye pada 23 September 2018
nanti.
"Keempat partai ini akan menyatu, tentu saja semua
perbedaan yang pasti terjadi akan ada solusinya dan jadi kesepakatan
agar setelah 23 September laju koalisi bisa lancar," ujar Andi.
Ini
merupakan pertemuan perdana Prabowo-Sandi dengan SBY secara terbuka
usai mendaftar ke KPU pada 10 Agustus 2018 lalu. Hubungan SBY dengan
Prabowo sempat 'panas' jelang pendaftaran bakal calon presiden dan wakil
presiden ketika itu lantaran Prabowo memilih Sandi sebagai
pendampingnya.
Belakangan kubu Prabowo-Sandiaga juga diterpa isu
tidak sedap, karena sejumlah kader dan dewan pimpinan daerah Partai
Demokrat justru menyatakan dukungan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Padahal Demokrat adalah salah satu partai pengusung Prabowo-Sandiaga.
Sejumlah
anggapan pun bermunculan soal sikap Demokrat yang seolah mendua. Bahkan
ada tudingan kalau Demokrat sengaja melakukan itu dan membiarkan kader
mereka yang 'membelot' tidak diberi sanksi.(cnnindonesia)
Komentar Anda :